Thursday, September 17, 2009

PARTY

“huaaaaaaaa!!” aku dan Meghan langsung berlari masuk ke dalam café. Suara dentuman musik sudah terdengar luar café. Ya sesuai dengan nama cafenya, castle. Café ini didesain layaknya castle. Bagus kok, besar, atapnya runcing-runcing, catnya berwarna coklat keorenan, detail-detail seperti istana, yah memang istana.

Setelah masuk aku kaget, bagus sekali café ini. Selama ini aku tidka tau ada café sebagus ini di sekitar sini. Mungkin si Arthur memanggil penyihir kali buat ngebangunin café ini. Haha, berkhayal saja aku. Aku dan Meghan sudah didalam. Begitupun Garret. Di sekeliling dinding diberi pita-pita besar berwarna emas. Stand-stand makanan ada dimana-mana. Ih makananya sepertinya enak-enak. Ada bar cocktail di ujung sana. 

Ada panggungnya juga. Mungkin ada penghiburnya acaranya. Wow, asyik banget. ah si Arthur emang udah kebanyakan duit kali ya. Jadi baru masuk tim dan baru menang sekali udah mau buat pesta kayak begini. Bagus deh, jadi ga bosen Cuma ngedatengin pesta ulang tahun di mall-mall biasa. Aku dan Meghan mulai mengambil makanan. Kami mengambil cupcake. Lucu banget cupcakenya. Ada gambar-gambar bolanya. Terus ada tulisan “Congratulation” nya. 

Langsung saja kulahap cupcake ini. Benar saja, rasanya enak sekali. Aku memakannya sampai habis. Ingin rasanya aku mengambil lagi. ah tapi kan masih banyak makanan lain. Setelah mengambil banyak makanan aku dan Meghan ke bar Cocktail. Aku tak tahu Garret kemana. Cafenya sangat luas. Belum lagi banyaknya anak-anak disini. Mungkin garret sedang berjoget-joget dengan temannya. Mana mungkin Garret joget sama cewe. Mana ada yang mau sama dia, joget aja gabisa, haha.

Sekarang acaranya sudah dimulai, ternyata semua pengisi acaranya anak-anak sekolah kami. Pertama dibuka dengan band Compartmentalization. Ketika nama band compartmentalization disebutkan semua anak berteriak kencang. Aku juga, band ini adalah band paling popular seangkatanku. Bandnya beraliran rock. 

Mereka sudah membuat beberapa lagu. Tapi lebih sering menyanyikan lagu yang sudah terkenal. Sekarang mereka menyanyikan lagu You Better Pray, yang dipopulerkan oleh The Red Jumpsuit Apparatus. Sumpah, mereka keren banget! performancenya keren. Aku nontonnya dari belakang. Karena di depan banyak cowo-cowo yang sok asik-asik gitu. Yang dorong-dorongan. Aku gatau namanya apa. Yang penting katanya itu tuh buat meramaikan.

Personel bandnya juga ganteng-ganteng. Vokalisnya Riley pacarnya Zara. Terus drumnya Fadhil pacarnya Marissa. Gitarnya 2 orang, Jack and Jill, mereka kembar. Bassnya Naufal. Yang paling ganteng? Ya Jack and Jill lah. Bandnya Cuma bawain satu lagi. semuanya berteriak “we want more-we want more” lalu akhirnya diam setelah vokalisnya menjanjikan bandnya akan main lagi. semua berteriak. Lagi-lagi, aku juga.

Lalu semua anak team futsal Toutooth school show off. Aku kagum melihat kehebatan mereka. Biasa, mereka yang atraksi-atraksi bola-bola gitu sambil freestyle-freestyle dikit. Aku tak pernah membayangkan Arthur melakukan itu. Setelah melihat fotonya yang berpakaian rapih bersama keluarganya yang mirip keluarga raja itu membuatku berpikiran bahwa Arthur itu harus selalu rapih, memakai dasi, dan lain-lain. Sehabis itu muncul band-band lain.

Walaupun penampilannya tidak sememukau Compartmentalization semua orang terlihat sangat senang. Aku dan Meghan berkeliling-keliling café. Dan sekarang duduk sebentar sambil memakan pasta. Sampai sekarang aku belum melihat Garret. Aku dan Meghan memutuskan untuk mencarinya di sekeliling. Belum berputar terlalu jauh aku sudah menemukan Garret di dekat panggung dan menariknya untuk menjauh dari panggung. Lalu kami pindah berdiri dan ngobrol di belakang. 

Garret mengatakan tadi sehabis ikut dorong-dorongan dengan anak-anak cowo yang lain. Aku dan Meghan tertawa sedikit. Aku tak tahu kenapa kalo melihat Garret melakukan hal yang wajar dilakukan cowo-cowo aku malah tertawa. Kulihat agak 3 meter di dekatku ada Arthur sedang berbicara dengan seseorang. Sepertinya pelayan disini. Aku sudah melihat banyak orang mengenakan baju itu. 

Kulihat muka Arthur agak cemas. Wajahnya yang tampan terlihat sedikit mengkerut. Arthur menggeleng-geleng saat pelayan itu berbicara. Lalu wajah si pelayan terlihat sedikit marah. Lalu mulai membentak Arthur. Aku tak tahu mereka berbicara apa. Bahkan bentakannya yang sepertinya keras tidak terdengar. Suara drum dari band yang sedang main sangat keras. Belum lagi teriakan histeris para cewe-cewe.

Lalu ketika si pelayan sepertinya sedang membentak lebih kencang si Arthur balas membentak. Lalu pelayannya menggeleng-geleng dengan kesal dan memegang pergelangan tangan Arhtur sambil menariknya pergi. Wajah Arthur terlihat sangat kesal tapi ada juga wajah tak berdaya tak bisa melawan. 

“tunggu” ucapku kepada garret dan Meghan. Karena situasinya seperti ini suaraku terdengar seperti berbisik. Aku pun jalan. 
“Shelly, kemana?” aku mendengar suara sepatu Meghan mengikutiku dari belakang sambil sedikit berlari. Aku memutar bola mata.
“kau mau ikut? Lakukan saja” aku dan Meghan sedikit berlari mengikuti jejak Arthur dibawa.

“cewe-cewe bodoh, kemana kalian!” kudengar suara Garret berteriak aku pun terdiam sebentar. Aku sduah tau tadi Arthur dibawa kemana. 
“ayo ikuti aku” jawabku kepada Garret. Garret dan Meghan mengikutiku berjalan. Dan ternyata samapilah aku pada sebuah ruangan. Wanginya enak banget. bau bunga-bunga. Di sini aku berdiri didepan pintu besar cantik tempat dimana tadi Arthur masuk. 

Ada jendela besar disampingnya. Kami bertiga mencoba mengintip. Untung aku memakai sepatu hak tinggi. Meghan juga, kalo Garret memang sudah tinggi. Aku melihat disitu ada pelayan yang barusan, ibu-ibu cukup tua dengan gaun berwarna pastel mewah, dan seorang bapak-bapak duduk di kursi besar menggunakan tuksedo berwarna sama denga ibu itu sambil memainkan hapenya.
Aku sepertinya familiar dengan wajah kedua ibu-bapak itu. Aku mencoba diam dan berpikir sejenak. Sedangkan Meghan dan Garret membicarakan alas an Arthur dibawa kesini. Mereka piker Arthur diculik. Sebenarnya aku ingin tertawa mendengar pertanyaan-pertanyaan Garret tentang ini. Tapi aku terus berpikir. Oh my god, itu orang tuanya Arthur! Mereka sama seperti yang kulihat di rumah Arthur waktu itu!

“Shelly, mengapa kau begitu peduli dengan Arthur?” Tanya Garret dengan wajah meremehkan.
“Karena Charlotte Shelly Colvin, menyukai “prince-ar-thur”” balas Meghan sambil membuat tanda kutip di tangan dan ikut memasang wajah meremehkan sambil terkikik bareng Garret. Mereka terus tertawa.

“Naahhh!! Shut Up!” sahutku kencang. Mereka pun malah makin tertawa kencang. Sambil terpingkal-pingkal memegang perut. Ibunya mulai membentak Arthur, sementara Meghan dan Garret terus tertawa sambil mengeluarkan joke-joke baru.
“hei, bocah, dengerin dulu” aku menyuruh mereka mendengarkaan apa yang dibicarakan di dalam. Lalu mereka mendengarkan.
“Justin Arthur Mclaughlin! Apa yang kamu kira kamu lakukan?!” teriak ibunya membentak sambil terus menatapi Arthur tajam.

“What? Mclaughlin? Lo kira Mcdonald?” teriak Meghan kencang. Aku lumayan kaget Meghan bisa berbicara bahasa Indonesia seperti itu. Mereka berdua tertawa kencang. Aku memukul punggung mereka masing-masing. Mereka terus saja tertawa.
“permisi ma-am (baca: mem), I think there is 3 chipmunk outside there.” Pelayan itu mulai angkat bicara. Oops sepertinya yang dia maksud kami ber3.

Aku kaget. Sedangkan Garret dan Meghan kurang kaget karena meraka tadi tertawa.
“tuhkan aku bilang apa diam!” teriakku.
“Get in Chipmunks!” teriak pelayan itu. Arthur melihat ke arah kami, terutama aku sepertinya. Lalu Arthur menggerakan mulut mengucapkan “sorry”sambil bergeleng-geleng. Sorry? Salah apa dia? Atau AKU?

0 comments:

Post a Comment